Surat Al-Waqi’ah: Bahasa Latin, Indonesia dan Arab
Surat Al Waqi’ah: Surat ke-56 Al Qur’an, 96 ayat:
Bahasa Latin
- idzaa waqa’ati lwaaqi’at
- laysa liwaq’atihaa kaadziba
- khaafidhatun raafi’a
- idzaa rujjati l-ardhu rajjaa
- wabussati ljibaalu bassaa
- fakaanat habaa-an munbatstsaa
- wakuntum azwaajan tsalaatsa
- fa-ash-haabu lmaymanati maa ash-haabu lmaymanat
- wa-ash-haabu lmasy-amati maa ash-haabu lmasy-amat
- wassaabiquuna ssaabiquun
- ulaa-ika lmuqarrabuun
- fii jannaati nna’iim
- tsullatun mina l-awwaliin
- waqaliilun mina l-aakhiriinaa
- ‘alaa sururin mawdhuuna
- muttaki-iina ‘alayhaa mutaqaabiliin
- yathuufu ‘alayhim wildaanun mukhalladuun
- bi-akwaabin wa-abaariiqa wakaasin min ma’iin
- laa yushadda’uuna ‘anhaa walaa yunzifuun
- wafaakihatin mimmaa yatakhayyaruun
- walahmi thayrin mimmaa yasytahuun
- wahuurun ‘iin
- ka-amtsaalilluu lui lmaknuun
- jazaa-an bimaa kaanuu ya’maluun
- laa yasma’uuna fiihaa laghwan walaa taa tsiimaa
- illaa qiilan salaaman salaamaa
- wa-ash-haabu lyamiini maa ash-haabu lyamiin
- fii sidrin makhdhuud
- wathalhin mandhuud
- wazhillin mamduud
- wamaa-in maskuub
- wafaakihatin katsiira
- laa maqthuu’atin walaa mamnuu’a
- wafurusyin marfuu’a
- innaa ansyaa naahunna insyaa
- faja’alnaahunna abkaaraa
- ‘uruban atraabaa
- li-ash-haabi lyamiin
- tsullatun mina l-awwaliin
- watsullatun mina l-aakhiriin
- wa-ash-haabu sysyimaali maa ash-haabu sysyimaal
- fii samuumin wahamiim
- wazhillin min yahmuum
- laa baaridin walaa kariim
- innahum kaanuu qabla dzaalika mutrafiin
- wakaanuu yushirruuna ‘alaa lhintsi l’azhiim
- wakaanuu yaquuluuna a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa’izhaaman a-innaa lamab’uutsuun
- awa aabaaunaa l-awwaluun
- qul inna l-awwaliina wal-aakhiriin
- lamajmuu’uuna ilaa miiqaati yawmin ma’luum
- tsumma innakum ayyuhaa dhdhaalluuna lmukadzdzibuun
- laaakiluuna min syajarin min zaqquum
- famaali-uuna minhaa lbuthuun
- fasyaaribuuna ‘alayhi mina lhamiim
- fasyaaribuuna syurba lhiim
- haadzaa nuzuluhum yawma ddiin
- nahnu khalaqnaakum falawlaa tushaddiquun
- afara-aytum maa tumnuun
- a-antum takhluquunahu am nahnu lkhaaliquun
- nahnu qaddarnaa baynakumu lmawta wamaa nahnu bimasbuuqiin
- ‘alaa an nubaddila amtsaalakum wanunsyi-akum fii maa laa ta’lamuun
- walaqad ‘alimtumu nnasy-ata l-uulaa falawlaa tadzakkaruun
- afara-aytum maa tahrutsuun
- a-antum tazra’uunahu am nahnu zzaari’uun
- law nasyaau laja’alnaahu huthaaman fazhaltum tafakkahuun
- innaa lamughramuun
- bal nahnu mahruumuun
- afara-aytumu lmaa-alladzii tasyrabuun
- a-antum anzaltumuuhu mina lmuzni am nahnu lmunziluun
- law nasyaau ja’alnaahu ujaajan falawlaa tasykuruun
- afara-aytumu nnaarallatii tuuruun
- a-antum ansya/tum syajaratahaa am nahnu lmunsyi-uun
- nahnu ja’alnaahaa tadzkiratan wamataa’an lilmuqwiin
- fasabbih bismi rabbika l’azhiim
- falaa uqsimu bimawaaqi’i nnujuum
- wa-innahu laqasamun law ta’lamuuna ‘azhiim
- innahu laqur-aanun kariim
- fii kitaabin maknuun
- laa yamassuhu illaa lmuthahharuun
- tanziilun min rabbi l’aalamiin
- afabihaadzaa lhadiitsi antum mudhinuun
- wataj’aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuun
- falawlaa idzaa balaghati lhulquum 3X
- wa-antum hiina-idzin tanzhuruunaa
- wanahnu aqrabu ilayhi minkum walaakin laa tubshiruun
- falawlaa in kuntum ghayra madiiniin
- tarji’uunahaa in kuntum shaadiqiin
- fa-ammaa in kaana mina lmuqarrabiin
- farawhun warayhaanun wajannatu na’iim
- wa-ammaa in kaana min ash-haabi lyamiin
- fasalaamun laka min ash-haabi lyamiin
- wa-ammaa in kaana mina lmukadzdzibiina dhdhaalliin 2X
- fanuzulun min hamiim
- watashliyatu jahiim
- inna haadzaa lahuwa haqqu lyaqiin
- fasabbih bismi rabbika l’azhiim [//]
Surat Al Waqi’ah: Bahasa Indonesia (artinya)
- Apabila terjadi hari kiamat
- Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya
- (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)
- Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya
- Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya
- Maka jadilah ia debu yang beterbangan
- Dan kamu menjadi tiga golongan
- Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
- Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
- Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
- Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.
- Berada dalam jannah kenikmatan.
- Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
- dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian
- Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata
- seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
- Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
- dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir
- Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk
- dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih
- dan daging burung dari apa yang mereka inginkan
- Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli
23. laksana mutiara yang tersimpan baik.
24. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
25. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa
26. akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
27. Dan golongan kanan, alangkah bagianya golongan kanan itu.
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
30. dan naungan yang terbentang luas
31. dan air yang tercurah
32. dan buah-buahan yang banyak,
33. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
36. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan
37. penuh cinta lagi sebaya umurnya.
38. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
39. (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
40. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih
43. dan dalam naungan asap yang hitam.
44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan
46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
47. Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?,
48. apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?
49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50. banar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53. dan akan memenuhi perutmu denganya.
54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”.
57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
59. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
63. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
64. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
65. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
66. (Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”
67. bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa
68. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
69. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
70. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
71. Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
72. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
80. Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin
81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
82. kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84. padahal kamu ketika itu melihat,
85. dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
86. maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) ?
87. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88. adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan
91. maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
92. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
93. maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
94. dan dibakar di dalam jahanam.
95. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar. [//]
Surat Al Waqi’ah: Arabic25. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa
26. akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
27. Dan golongan kanan, alangkah bagianya golongan kanan itu.
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
30. dan naungan yang terbentang luas
31. dan air yang tercurah
32. dan buah-buahan yang banyak,
33. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
36. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan
37. penuh cinta lagi sebaya umurnya.
38. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
39. (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
40. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih
43. dan dalam naungan asap yang hitam.
44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan
46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
47. Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?,
48. apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?
49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50. banar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53. dan akan memenuhi perutmu denganya.
54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”.
57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
59. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
63. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
64. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
65. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
66. (Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”
67. bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa
68. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
69. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
70. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
71. Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
72. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
80. Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin
81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
82. kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84. padahal kamu ketika itu melihat,
85. dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
86. maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) ?
87. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88. adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan
91. maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
92. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
93. maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
94. dan dibakar di dalam jahanam.
95. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar. [//]
Al-Waqi’ah, Surat Penuh Berkah Yang Mendatangkan Rejeki
Dalam beberapa riwayat, diungkapkan bahwa Rosulullah bersabda:
- Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya
- Surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada anak-anak kalian
- Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah, karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.
Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” .” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.” (Tsawabul A’mal, halaman 117).
Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan.”
Ibnu Katsir didalam mengawali penafsirannya tentang surat al Waqi’ah mengatakan bahwa Abu Ishaq mengatakan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Abu Bakar berkata,”Wahai Rasulullah saw tampak dirimu telah beruban.” Beliau bersabda,”Yang (membuatku) beruban adalah surat Huud, al Waqi’ah, al Mursalat, An Naba’.” Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dia berkata : ia adalah hasan ghorib.
Beliau mengatakan bahwa Al Hafizh Ibnu ‘Asakir didalam menerjemahkan Abdullah bin Mas’ud dengan sanadnya kepada Amr bin ar Robi’ bin Thariq al Mishriy : as Surriy bin Yahya asy Syaibaniy bercerita kepada kami dari Syuja’ dari Abu Zhobiyah berkata ketika Abdullah (bin Mas’ud) menderita sakit, ia dijenguk oleh Utsman bin ‘Affan dan bertanya,”Apa yang kau rasakan?” Abdullah berkata,”Dosa-dosaku.” Utsman bertanya,”Apa yang engkau inginkan?” Abdullah menjawab,”Rahmat Tuhanku.” Utsman berkata,”Apakah aku datangkan dokter untukmu.” Abdullah menjawab,”Dokter membuatku sakit.” Utsman berkata,”Apakah aku datangkan kepadamu pemberian?” Abdullah menjawab,”Aku tidak membutuhkannya.” Utsman berkata,”(Mungkin) untuk putri-putrimu sepeningalmu.” Abdullah menjawab,”Apakah engkau mengkhawairkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Sesungguhnya aku telah memerintahkan putri-putriku membaca surat al Waqi’ah setiap malam. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”
Lalu Ibnu ‘Asakir mengatakan : begitulah dia mengatakan. Yang betul : dari Syuja’, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Wahab dari Surriy. Abdullah bin Wahab berkata bahwa as Surriy bin Yahya telah memberitahuku bahwa Syuja’ telah bercerita kepadanya dari Abi Zhobiyah dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.” Dan Abu Zhobiyah pun tidak pernah meninggalkan dari membacanya.
Demikian pula Abu Ya’la meriwayatkan dari Ishaq bin Ibrahim dari Muhammad bin Munib dari as Surriy bin Yahya dari Syuja’ dari Abi Zhobiyah dari Ibnu Mas’ud. Kemudian Ishaq bin Abi Israil dari Muhammad dari Munib al ‘Adaniy dari as Surriy bin Yahya dari Abi Zhobiyah dari Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”, didalam sanadnya tidak disebutkan Syuja’. Ibnu Mas’ud mengatakan,”Sungguh aku telah memerintahkan putriku membacanya setiap malam.”
Ibnu ‘Asakir juga meriwayatkan dari hadits Hajjaj bin Nashir dan Utsman bin al Yaman dari as Sirriy bin Yahya dari Syuja’ dari Abu Fathimah berkata,”Abdullah mengalami sakit lalu Utsman bin ‘Affan datang mengunjunginya dan disebutkan hadits panjang ini. Utsman bin al Yaman berkata,”Abu Fathimah adalah hamba sahaya dari Ali bin Abu Thalib. (Tafsir al Quranil Azhim juz VII hal 512 – 513)
Tentang hadits diatas, Syeikh Al Bani mengatakan didalam kitab “Silsilatul Ahadits adh Dhaifah” /457 bahwa hadits itu dhoif.
Para ulama, seperti Ahmad, Abu Hatim, anaknya, Daruquthni, Baihaqi dan yang lainnya telah bersepakat bahwa hadits tersebut adalah lemah.
Begitupula dengan hadits yang diriwayatkan oleh ad Dailamiy dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Surat al Waqi’ah adalah surat kekayaan maka bacalah dan ajarkanlah ia kepada anak-anakmu.” Hadits ini pun dinyatakan lemah oleh Al Banni didalam “Silsilah adh Dhaifah wal Maudhu’ah” (8/337)
Saat ditanya tentang hadits “Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan.selama-lamanya”, Syeikh Ibn Baaz mengatakan bahwa kami tidak mengetahui adanya jalan yang shahih bagi hadits ini… Akan tetapi (dibolehkan) membaca Al Qur’an yang dengan bacaannya menginginkan tafaaqquh (pemahaman) didalam agama dan mendapatkan berbagai kebaikan, karena Rasulullah saw bersabda,”Bacalah oleh kalian al Qur’an. Sesungguhnya Al Qur’an akan memberikan syafaat bagi para pemiliknya (orang-orang yang suka membacanya, pen) pada hari kiamat.”.
Beliau saw juga bersabda,”Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan sama dengan sepuluh kebaikan.” Hendaklah seseorang membaca al Qur’an karena keutamaan membacanya dan untuk mendapatkan berbagai kebaikan bukan untuk mendapatkan dunia.” (Surat Al-Waqi’ah – webgopek)
Fadhilat Dan Khasiat Surah Al-Waqiah
Di dalam surah Al-Waqiah ini menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan juga penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah SWT dan adanya hari berbangkit.
Al-Waqiah Surah Kekayaan
Surah Al-Waqiah memang terkenal dengan beberapa khasiatnya dan kelebihan tersendiri dan hadis mengenainya adalah sahih.
1. Dengan mewiridkan surah Al-Waqiah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’ad Al Mufti mengatakan, bahawa hadis ini sahih.
Rasulullah SAW bersabda:
Man qara’a suratal-Waqi’ati lam yaftaqir abada.
“Sesiapa (membiasakan) membaca surah Al-Waqiah, maka ia tidak akan kefakiran selamanya.”
2. Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa membaca surah Al-Waqiah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran (kemiskinan).”
3. Dari Ibnu Mas’ud r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa membaca surah Al-Waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.” (HR: Al- Baihaqi)
4. Rasulullah SAW bersabda: “Ajarkanlah surah Al-Waqiah kepada istri-istrimu. Karena sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)
5. Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang membaca surah Al-Waqiah setiap malam maka dia tidak akan tertimpakefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”
Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Sesiapa membaca surah Al-Waqiah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.”Khasiat Surah Al-Waqiah
Di dalam surah Al-Waqiah terkandung beberapa fadhilat dan khasiat, antara lain:
1. Mereka yang membacanya sebagai wirid, Insya’Allah akan beroleh kesenangan selama-lamanya.
2. Bila orang membiasakan membaca surah ini setiap malam satu kali, maka dia dijauhkan dari kemiskinan selamanya.
3. Mereka yang membacanya sebanyak 14 X setiap lepas Solat Ashar, Insya’Allah akan dikurniakan dengan kekayaan dan rezeki yang berlimpah ruah.
4. Jika dibaca surah ini sebanyak 41 X dalam satu majlis, Insya’Allah ditunaikan segala hajatnya, khususnya yang berkaitan dengan rezeki.
5. Menjadi orang kaya yang sentiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini sebanyak 3 X selepas Sholat Subuh dan 3 X selepas Solat Isyak. Insya’Allah tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan dijadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.
6. Amalan orang-orang sufi, supaya dilimpahkan rezeki; Insya’Allah berhasil:
- Hendaklah berpuasa selama seminggu bermula pada hari Jumaat.
- Selepas tiap sholat fardhu bacalah Surah Al-Waqiah sebanyak 25 kali sehinggalah sampai pada malam Jumaat berikutnya.
- Pada malam Jumaat berikutnya, selepas sholat Maghrib bacalah Surah Al-Waqiah sebanyak 25 kali dan selepas sholat Isyak sebanyak 125 kali.
- Diikuti dengan sholawat ke atas Nabi sebanyak 1000 kali.
- Setelah selesai, hendaklah ia memperbanyakkan sedekah.
- Kemudian amalkanlah Surah Al-Waqiah ini sekali pada waktu pagi dan petang.
7. Selepas sholat Isyak, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqi’ah, ayat 35-38 sebanyak 7 X. Tiup dalam air dan minum. Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita.
Makna Surah Al-Waqi’ah Ayat 35-38 ialah : “Sesungguhnya,
Kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa.
Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh),
yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.”
8. Surah Al-Waqiah ini jika dibaca di sisi mayat atau orang yang sedang nazak (sakratul’maut), Insya’Allah di permudahkan untuk roh ke luar dari jasadnya. Jika dibaca disisi orang sakit, diringankan kesakitannya. Jika ditulis, kemudian dipakaikan kepada orang yang hendak bersalin, Insya’Allah segera melahirkan dengan mudah. Boleh juga dibaca di sisi orang yang hendak bersalin sebagai selusuh…
Petuah Kaya Syeikh Abi’l Abbas
Menurut As’Syeikh Abi’l Abbas, katanya; Dengan mengamalkan seperti berikut, Insya’Allah, ia akan menjadi orang kaya. .
1. Bila hendak mengamalkan surah Al- Waqiah ini, terlebih dahulu berpuasa selama 7 hari, di mulai pada hari Jumaat berakhir pada hari Khamis. Buka puasanya hanya makan sayur-sayuran / tumbuhan sahaja (tidak memakan sesuatu yang bernyawa seperti tidak makan ikan, daging, segala haiwan).
2. Dalam 7 hari itu, sesudah sholat fardhu, membaca surah Al-Waqiah sebanyak 25 X. Apabila bacaan tersebut dimulai setelah sholat fardhu Subuh pada hari Jumaat pertama, maka diakhirilah pembacaan Al-Waqi’ah itu pada setelah fardhu Isyak pada Jumaat berikutnya.
3. Pada malam Jumaat terakhir ini hendaklah membaca surah Al-Waqiah sebanyak 125 X, kemudian bersholawat 1000 X.
Insya’Allah,
dengan mengamalkan surah Al-Waqiah seperti yang diberitahu dalam
hadis-hadis Nabi SAW, kita akan memperolehi rezki yang banyak, supaya
kita dapat menolong dan membantu orang lain yang memerlukan bantuan dan
memperbanyakkan lagi amal jariah kita supaya dapat dibawa ke akhirat
nanti.
Bacalah
surah Al-Waqiah ini dengan hati yang ikhlas memohon rezki dariNya.
Jangan berniat untuk kaya di dunia yang sementara. Dalam niat kita,
dengan rezeki yang banyak, kita dapat beribadat kepadaNya dan membuat
amal jariah. Barulah Allah SWT memperkenankan doa-doa kita…
والسلامعلبكمورحمةاللهوبركاته .http://shafiqolbu.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar